Konsumsi antibiotik tanpa resep dokter bisa menimbulkan resistensi antimikroba, kondisi saat bakteri jadi kebal terhadap obat. Praktisi kesehatan, dr. Ngabila Salama, menjelaskan bahwa antibiotik hanya efektif melawan bakteri, bukan virus penyebab umum batuk pilek dan diare. Jika dikonsumsi sembarangan, bakteri bisa jadi kebal dan mempersulit pengobatan, bahkan memicu kondisi “total drug resistance”.
Antibiotik hanya boleh diberikan setelah pemeriksaan dokter, dan untuk kasus tertentu seperti luka parah atau sebelum operasi. Pasien boleh menolak antibiotik, namun harus melalui komunikasi dan informed consent yang jelas.
Sementara itu, Kepala BPOM Taruna Ikrar mengungkap bahwa 80% warga Indonesia mengonsumsi antibiotik tanpa resep antara 2021-2024. Ini dianggap pelanggaran serius dan berpotensi memicu silent pandemic. BPOM berencana menindak tegas praktik ilegal penjualan antibiotik demi mencegah krisis kesehatan yang lebih besar.
Catatan redaksi:
Ada kesalahan penulisan atribusi narasumber dr. Ngabila di dalam video. Tertulis Stafsus Kemenkes, seharusnya praktisi kesehatan.
📸: Dok. Instagram @/ngabilasalama, Shutterstock.
Follow WhatsApp Channel kumparan untuk dapat Informasi terpercaya dikirim langsung ke WhatsApp kamu. Ketik kum.pr/WAchannel di browser kamu sekarang, agar bisa share informasi tanpa ragu.
#focus #resistenobat #news #videonews #obat #antibiotik #kesehatan #who #worldhealthorganization #obatobatan #info #beritaterkini #berita #infoterkini #bicarafaktalewatberita #kumparan