Klaim Menhut Raja Juli di DPR: Deforestasi Aceh-Sumut dan Sumbar Turun Signifikan 10-14% di 2025

Klaim Menhut Raja Juli di DPR: Deforestasi Aceh-Sumut dan Sumbar Turun Signifikan 10-14% di 2025

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru

TRIBUN-VIDEO.COM – Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, menyebut deforestasi di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar), mengalami penurunan di tahun 2025.

Dalam pemaparannya, dia menyebut penurunan deforestasi di tiga provinsi tersebut pada kisaran 10-14 persen.

“Di Aceh, (deforestasi) menurun 10,04 persen. Di Sumatra Utara, menurun sampai 13,98 persen, dan di Provinsi Sumatra Barat turun 14 persen jika dibandingkan dengan tahun 2024,” katanya dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPR di gedung parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).

Berdasarkan slide yang ditampilkan, deforestasi di Aceh pada tahun 2025 seluas 10.100 hektare. Sementara, deforestasi pada tahun 2024 seluas 11.228 hektare.

Lalu, deforestasi di Sumut pada tahun ini seluas 6.142 hektare. Sedangkan di tahun sebelumnya seluas 7.141 hektare.

Kemudian, deforestasi di Sumbar mencapai 5.705 hektare pada tahun 2025. Adapun di tahun 2024, deforestasi dilakukan terhadap lahan seluas 6.634 hektare.

Raja Juli juga menyampaikan deforestasi secara nasional yang turut mengalami penurunan pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.

Di mana pada tahun 2025, deforestasi terjadi pada 166.450 hektare lahan atau menurun 49.776 hektare (23,01 persen).

Sementara, deforestasi nasional pada tahun lalu seluas 216.216 hektare dan menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Pada tahun 2020, deforestasi nasional mencapai 119.092 hektare. Lalu secara berturut-turut deforestasi terjadi pada lahan seluas 139.087 hektare (2021), 119.449 hektare (2022), dan 145.439 hektare (2023).

Rincian Kondisi DAS yang Terdampak Banjir
Raja Juli menuturkan ada tiga penyebab terjadinya banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar yakni siklon tropis Senyar, perubahan geomorfologi Daerah Aliran Sungai (DAS), dan kerusakan di Daerah Tangkapan Air (DTA).

“Pertama, sudah disampaikan, ada siklon tropis Senyar yang membuat cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi. Namun juga ada karena bentuk geomorfologi DAS, serta yang ketiga karena kerusakan di Daerah Tangkapan Air (DTA),” jelasnya.

Dia mengungkapkan di Aceh, ada 70 titik banjir yang teridentifikasi masuk dalam 31 DAS dengan luas total 3.056.831 hektare di 15 kabupaten/kota.

Pada area tersebut, Raja Juli mengatakan ada perubahan alih fungsi hutan menjadi non hutan seluas 21.476 hektare selama tahun 2019-2024.

“Pada kurun tahun 2019-2024, terjadi perubahan tutupan lahan menjadi hutan menjadi non hutan seluas 21.476 hektare. Terjadi dalam kawasan hutan seluas 12.159 hektare atau 56,61 persen dan luar kawasan hutan seluas 9.317 hektare atau 43,39 persen,” ujarnya.

Sementara, lahan kritis yang berada di lokasi DAS terdampak banjir di Aceh mencapai 217.301 hektare.

Di Sumut, total ada 92 titik banjir yang teridentifikasi masuk dalam 13 DAS dengan luas total luas lahan mencapai 207.482 hektare yang berada di 11 kabupaten/kota.

“Pada kurun waktu 2019-2024 terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non hutan seluas 9.424 hektare, di mana dalam kawasan hutan seluas 3.427 hektare atau 36,36 persen dan luar kawasan hutan selaus 5.997 hektare atau 63,63 persen,” kata Raja Juli.

Sementara, lahan kritis di Sumut mencapai 207 ribu hektare di mana terluas berada di DAS Batang Gadis yakni 92.277 hektare.

Di Sumbar, ada 56 titik banjir yang masuk dalam 13 DAS dengan luas total 39.816 hektare di 14 kabupaten/kota.

Dalam kurun waktu 2019-2024, perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non hutan seluas 1.821 hektare dengan rincian dalam kawasan hutan seluas 1.444 hektare (79,29 persen) dan luar kawasan hutan seluas 377 hektare (20,71 persen).

Korban Tewas Banjir Sumatra 776 Orang
Korban tewasakibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, terus bertambah.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis, total korban meninggal mencapai 776 orang.

Sementara, 564 orang masih dinyatakan hilang. Selain itu, korban luka-luka mencapai 2.600 orang.

Dari 50 kabupaten/kota terdampak, kerusakan rumah warga mencapai 10.400 unit. Bencana ini juga merusak 354 fasilitas umum, 132 rumah ibadah, sembilan fasilitas kesehatan, serta 100 gedung dan perkantoran.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menhut Raja Juli: Deforestasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar Menurun, https://www.tribunnews.com/nasional/7762921/menhut-raja-juli-deforestasi-di-aceh-sumut-dan-sumbar-menurun?page=all&s=paging_new.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara

Program: Tribunnews Update
Editor Video: Muhammad Taufiq Rahman Setyawan
Uploader: Panji Anggoro Putro

#RajaJuliAntoni #Menhut #Deforestasi #BanjirSumatra #KorbanTewas776 #LahanKritis #DAS #SiklonTropisSenyar #KomisiIVDPR #AlihFungsiHutan #BencanaAlam

社会・政治ニュース動画カテゴリの最新記事